Pemamfaatan Ruang Pusaka Benteng Oranje di Ternate Menarik Berbagai Kalangan
Ternatehariini – Pemanfaatan fasilitas publik ruang pusaka Benteng Oranje, semakin meningkat dan menarik berbagai kalangan, termasuk di bidang seni, budaya.
Hal ini merupakan tanda revitalisasi Benteng Oranje, yang dilakukan oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta kebijakan Pemerintah Kota untuk menjadikan benteng ini sebagai lokasi kreatif telah tepat sasaran.
Sekretaris Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Ternate, Rinto Taib menyatakan, dalam pengelolaan fasilitas, Dinas Kebudayaan dituntut untuk memaksimalkan tiga aspek utama yaitu pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan.
Dari ketiga aspek tersebut, pemanfaatan menjadi yang paling dominan, sehingga Dinas Kebudayaan perlu merancang pengelolaan yang baik untuk menghindari praktik yang tidak tepat.
“Jika kita mengabaikan aspek lainnya, tentunya akan berujung pada kesalahan yang lebih besar,” kata Rinto, Rabu 30 April 2025.
Rinto menyebutkan, Dinas Kebudayaan, melalui Bidang Cagar Budaya, telah melakukan perbaikan dalam sistem internal kelembagaan, sehingga sangat penting untuk membentuk, pengelola Cagar Budaya di Kota Ternate yang melibatkan unsur akademisi, kelompok profesional, serta komunitas yang peduli terhadap cagar budaya.
“Jika, hanya bergantung pada pemerintah, upaya ini tidak akan maksimal, mengingat pergantian pejabat sering kali mengganti kebijakan, termasuk mereka yang mungkin tidak memahami urusan cagar budaya,” ucapnya.
Namun, sambung Rinto, jika ada badan pengelola yang kompeten dan memahami cagar budaya, hal ini tentunya akan sangat menguntungkan, terlepas dari keberadaan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Ternate.







