Program 100 Hari Kerja Pengelolaan Sampah Tauhid-Nasri Masih “Kabur”
Ternatehariini – DPRD Kota Ternate berpendapat bahwa hasil dari program 100 hari kerja Pemerintahan Tauhid-Nasri dalam pengelolaan sampah di Ternate masih belum menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
Anggota DPRD Kota Ternate, Nurlela Syarif mengungkapkan, pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota Ternate saat ini, belum memperlihatkan hasil yang positif. Padahal, pengelolaan ini telah menjadi fokus utama bagi Walik Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, baik di periode pertama maupun.
Menurut Nurlela, bahwa kebijakan Pemerintah Kota Ternate dalam menangani isu sampah hanya bersifat pada, pembangunan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan sebelumnya, seperti pengadaan kaisar senilai Rp 5 miliar, pembangunan TPS3R, trans depo, TPS tematik, serta armada laut.
“Jika dijumlahkan, total anggaran yang dikeluarkan melalui sarana dan prasarana tersebut mencapai sekitar Rp 25-30 miliar, belum termasuk biaya bahan bakar minyak dan insentif bagi lurah. Namun, masalahnya, sampah masih berputar di dalam Kota dengan konsep pengangkutan dan pembuangan,” kata Nurlela, Senin 2 Juni 2025.
Baca Juga:
Melalui kebijakan Pemkot Ternate tersebut, akibatnya, pengelolaan sampah belum terintegrasi dengan industri sampah, serta dalam hal pengurangan dan pemrosesan, sehingga yang masuk ke TPA adalah sampah sisa.
Meskipun, inti permasalahan dalam pengelolaan sampah ini berasal dari perilaku masyarakat. Namun kata Nurlela, Pemkot Ternate belum menunjukkan inisiatif untuk melakukan kegiatan yang menyentuh langsung perilaku masyarakat dalam skala lingkungan, dengan pendekatan yang melibatkan keluarga atau sumber sampah.
“Padahal, ini sudah menjadi rekomendasi dari DPRD Ternate, tetapi sanpai saat ini tidak ada progres dari Pemkot Ternate,” tandasnya.
Artikel Terkait
