Gema Sanitasi dari Timur: Ternate Jadi Tuan Rumah Pertemuan 33 Kepala Daerah
Ternatehariini – Kota Ternate bersiap menjadi tuan rumah City Sanitation Summit (CSS) XXIII yang akan berlangsung pada 29–30 Agustus 2025. Gelaran nasional ini akan dihadiri 182 peserta, termasuk 33 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengungkapkan bahwa persiapan acara telah mencapai 95 persen. Berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk koordinasi dengan pihak-pihak terkai.
Rangkaian kegiatan CSS akan dimulai pada 29 Agustus dengan Festival Sanitasi yang digelar di kawasan bersejarah Benteng Oranje, melibatkan 16 komunitas peduli lingkungan. Festival ini menjadi simbol partisipasi masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya sanitasi dan kebersihan kota.
“Usai festival, para peserta akan melaksanakan Salat Jumat berjamaah di Masjid Agung Al-Munawar, dilanjutkan dengan City Tour menggunakan lima armada bus menuju destinasi wisata unggulan seperti Batu Angus dan pantai Sulamadaha,” ujar Rizal, Rabu 27 Agustus 2025.
Menjelang malam, para tamu akan disambut dalam acara Gala Dinner yang dikemas secara teatrikal, menampilkan kuliner khas “Rimo Rempah” persembahan dari Cengkeh Afo dan Gamalama Spice Community. Malam budaya ini akan dimeriahkan pula oleh penampilan seni dari Sanggar Kie Raha.
Konferensi Sanitasi dan Penandatanganan Komitmen Jaga Laut
Puncak kegiatan CSS XXIII akan digelar pada 30 Agustus melalui Konferensi Sanitasi Nasional yang bertempat di Ballroom Hotel Bella. Acara ini akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisal, pejabat dari Kemendagri, dan Kementerian Kesehatan.
Dalam konferensi ini, sejumlah narasumber kunci dijadwalkan hadir untuk menyampaikan materi terkait pembangunan sanitasi berkelanjutan, kota inklusif, dan strategi pengelolaan lingkungan di wilayah pesisir dan kepulauan.
Lebih dari itu, akan dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah daerah Ternate, Tidore, dan Halmahera Barat. Komitmen ini difokuskan pada penjagaan kebersihan laut dan pengendalian sampah sungai, terutama menjelang musim hujan di mana sampah cenderung bermuara ke laut.
Dalam rangka memperluas dampak edukasi, panitia CSS XXIII juga menyelenggarakan lomba puzzle dan mewarnai untuk anak-anak SD di Kelurahan Kasturian. Rizal menjelaskan bahwa lokasi ini dipilih sebagai bagian dari program edukatif mengenai transformasi kawasan kumuh menjadi layak huni.
“Anak-anak perlu dikenalkan sejak dini soal lingkungan. Lewat lomba ini, kami harap pesan-pesan tentang sanitasi dan kebersihan tertanam dalam benak mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, menyampaikan harapannya agar forum ini tidak hanya jadi ajang pertemuan, tetapi juga melahirkan rekomendasi nyata dalam menciptakan kota yang ramah lingkungan dan inklusif.
“CSS XXIII adalah momentum penting bagi Ternate dan Maluku Utara secara umum untuk menunjukkan keseriusan dalam membangun kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing. Kita ingin menjadi contoh bagi daerah lain,” pungkasnya.







