Soroti Puji-Pujian ke PT. Position, Bahri Hayun: DPRD Jangan Jadi Corong Perusahaan!
Ternatehariini — Pernyataan apresiasi dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Timur, Muhammad Kandung, terhadap PT. Position menuai sorotan tajam dari masyarakat, khususnya dari Bahri Hayun, mantan Anggota DPRD Haltim periode 2014–2019.
Sebelumnya, Muhammad Kandung memberikan apresiasi kepada PT. Position atas komitmen perusahaan dalam melaksanakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) di wilayah lingkar tambang, khususnya di Kota Maba, Halmahera Timur.
Namun, sikap tersebut justru dinilai tidak tepat oleh Bahri Hayun. Menurutnya, di tengah kondisi masyarakat Maba Sangaji yang 11 warganya saat ini tengah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Soasio, Tidore Kepulauan seorang anggota dewan seharusnya menunjukkan empati, bukan apresiasi kepada perusahaan tambang.
“Bagi kami, masyarakat suku Maba, tidak ada sedikit pun simpati terhadap pencitraan dan apresiasi kepada PT. Position oleh anggota DPRD Haltim,” tegas Bahri kepada wartawan, Kamis 16 Oktober 2025.
Baca Juga:
Bahri menilai, pernyataan apresiasi tersebut melukai perasaan masyarakat Haltim, terutama mereka yang terdampak langsung oleh aktivitas pertambangan. Ia mengingatkan bahwa DPRD adalah lembaga wakil rakyat, bukan lembaga apresiasi bagi korporasi.
“Memberikan apresiasi kepada PT. Position sangat melukai rasa sebagai suku Maba. Anggota dewan seharusnya berdiri di sisi rakyat, bukan perusahaan,” ujarnya dengan nada tegas.
Lebih lanjut, Bahri juga mempertanyakan fungsi pengawasan DPRD terhadap perusahaan tambang di wilayah Halmahera Timur, termasuk PT. Position. Ia menyoroti keberadaan Panitia Khusus (Pansus) DPRD yang seharusnya membahas persoalan terkait aktivitas perusahaan tambang.
“Patut dipertanyakan, apakah dalam Pansus DPRD itu juga dibahas soal PT. Position atau tidak sama sekali? Sekali lagi, jangan jadikan DPRD sebagai lembaga apresiasi kepada korporasi,” pungkasnya.
Artikel Terkait
