Ternate Hari ini
Beranda Maluku Utara Penurunan Produksi Padi 2025 Jadi Alarm Ketahanan Pangan Malut

Penurunan Produksi Padi 2025 Jadi Alarm Ketahanan Pangan Malut

Ternatehariini — Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat penurunan signifikan pada produksi padi sepanjang tahun 2025.

Kepala BPS Malut, Simon Sapary, menyebutkan realisasi panen dari Januari hingga September 2025 hanya mencapai 5.431 hektare, turun 35,48 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, total luas panen tahun 2025 diperkirakan hanya 6.558 hektare, dengan total produksi 21.866 ton Gabah Kering Giling (GKG)— anjlok 29,99 persen dari produksi 2024 yang mencapai 31.233 ton GKG.

Meski begitu, BPS memperkirakan masih ada tambahan potensi panen sebesar 3.545 ton GKG di triwulan terakhir tahun ini (Oktober–Desember 2025) berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA).

Data BPSjuga menunjukkan tiga daerah dengan produksi padi tertinggi di Maluku Utara tahun ini, yakni Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Pulau Morotai.

Sebaliknya, daerah dengan produksi terendah adalah Kota Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula, dan Halmahera Barat, sementara Pulau Taliabu dan Kota Ternate dilaporkan tidak memiliki produksi padi sama sekali.

Penurunan paling tajam terjadi di Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Halmahera Barat. Namun, beberapa wilayah seperti Pulau Morotai, Halmahera Selatan, dan Tidore Kepulaua justru mencatat peningkatan hasil panen.

“Penurunan drastis ini menimbulkan kekhawatiran akan ketahanan pangan daerah,” ucapnya.

Ia menambahkan, BPS telah mengingatkan pemerintah untuk segera menelusuri penyebab penurunan — apakah disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem, serangan hama, atau alih fungsi lahan, agar langkah mitigasi bisa segera dilakukan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan