DKP Haltim Temukan Kejanggalan Serius pada Rumput Laut di Fayaul
Ternatehariini – Keluhan petani rumput laut di Desa Fayaul, Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, akhirnya mendapat respons cepat dari Pemerintah Daerah.
Dua tahun terakhir hasil panen merosot tajam, dan warga menduga penyebabnya berasal dari aktivitas bongkar muat di Jetty PT Jaya Abadi Semesta (JAS).
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Haltim langsung turun ke lokasi pada Kamis, 19 November 2025. Tim dipimpin Sekretaris DKP, Salam Yakub, didampingi Kabid Budidaya, M. Dasim Hasan, serta dua staf teknis.
Hasil pengecekan awal menemukan kerusakan berat di area budidaya. Rumput laut terlihat membusuk, tidak tumbuh, dipenuhi bintik-bintik hitam, sementara kondisi perairan tampak keruh dan mengeluarkan bau menyengat.
Tim kemudian mengambil sejumlah sampel untuk dianalisis lebih lanjut guna memastikan jenis penyakit dan kemungkinan adanya kontaminasi laut.
Temuan tersebut semakin menguatkan dugaan masyarakat bahwa kerusakan tidak terjadi secara alami. Warga menuding aktivitas tambang dan bongkar muat PT JAS sebagai sumber pencemaran.
Para petani menuntut perusahaan bertanggung jawab atas dampak ekologis dan kerugian ekonomi yang mereka alami.
“Kalau laut sudah tercemar, kami mau hidup dari mana lagi? Kami berharap hasil analisis tidak hanya menjadi laporan teknis, tapi harus ada langkah tegas dari Pemda Haltim,” tegas Salim, salah satu petani rumput laut, enggan disebutkan namanya.
Sekretaris DKP, Salam Yakub, tidak memberikan keterangan resmi di lokasi dan menyebut hasil lengkap akan disampaikan oleh Kepala DKP.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala DKP Haltim, Hadijah Talib, menyatakan pihaknya akan membahas hasil inspeksi dalam rapat internal. “Besok (Jumat) saya akan rapat bersama tim yang turun ke lapangan. Setelah itu baru saya sampaikan kelanjutannya,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp, pada Kamis, 20 November 2025.







