Dinkes Ternate Perkuat Keamanan Pangan Lewat Bimtek CPPOB-IRTP
Ternatehariini – Dinas Kesehatan Kota Ternate menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga Pangan (CPPOB–IRTP) di Hotel Surya Pagi, Kamis 18 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat strategis karena berkaitan langsung dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, penyediaan pangan yang aman, bermutu, bergizi, dan layak konsumsi menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Sektor pangan juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Industri pangan olahan mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat daya saing produk lokal,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa potensi tersebut tidak akan optimal tanpa jaminan mutu dan keamanan pangan. Produk pangan yang diolah secara tidak higienis berisiko menimbulkan gangguan kesehatan dan menurunkan kepercayaan konsumen.
“Penerapan CPPOB bukan sekadar persyaratan perizinan, tetapi pedoman praktis agar seluruh proses produksi memenuhi standar keamanan dan mutu. Mulai dari lokasi dan fasilitas produksi, peralatan, higiene pekerja, proses pengolahan, pengemasan, pelabelan, hingga distribusi dan ketelusuran produk,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Ternate berkomitmen mendukung pelaku usaha melalui bimbingan teknis, pendampingan, kemudahan perizinan berbasis OSS, serta pengawasan dan pembinaan berkelanjutan. Menurutnya, bimtek ini juga menjadi ruang dialog agar CPPOB tidak dipandang sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan usaha.
Pada kesempatan tersebut, ia turut mengapresiasi pelaku usaha lokal yang produknya telah menembus jaringan ritel modern, serta berharap semakin banyak produk pangan lokal Ternate mampu bersaing di tingkat nasional.
Sementara itu, Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Kota Ternate, Muh Asri, dalam laporannya menyampaikan bahwa IRTP memiliki peran strategis dalam sistem keamanan pangan nasional. Sekitar 70 persen dari 56 juta UMKM di Indonesia bergerak di sektor pangan.
“Cara produksi pangan yang baik sangat menentukan kualitas dan keamanan produk. Ini bukan hanya soal metode produksi, tetapi juga upaya pencegahan terhadap kesalahan dan risiko pencemaran pangan,” kata Asri.
Ia menjelaskan, bimtek CPPOB-IRTP merupakan bagian dari komitmen Dinas Kesehatan dalam pembinaan dan pengawasan, dengan tujuan meningkatkan keamanan dan mutu produk pangan olahan rumah tangga serta pemahaman pelaku usaha terkait higiene dan sanitasi lingkungan.
Bimtek CPPOB-IRTP tahun 2025 ini diikuti oleh 46 pelaku usaha yang telah memiliki sarana industri rumah tangga pangan. Kegiatan dilaksanakan melalui metode ceramah, tanya jawab, penyuluhan, serta penilaian mandiri. Materi yang disampaikan meliputi regulasi pangan, bahan tambahan pangan, label dan kemasan, pencatatan dan dokumentasi produksi, serta pelaksanaan penilaian mandiri.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BPOM Provinsi Maluku Utara dan Petugas Kesehatan Pangan (PKP) Dinas Kesehatan Kota Ternate.




