Tak Punya Inovasi, Akademisi Sarankan Pemerintahan Tauhid-Nasri Cari Figur Bekerja Serius di Disperindag
Ternatehariini- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, merupakan salah satu OPD yang diharapkan berperan penting, terutama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate, khususnya pada sektor retribusi pasar.
Meski begitu, untuk memenuhi sasaran retribusi pasar yang ditetapkan dalam meningkatkan PAD, diperlukan data aktual dari para pedagang agar bisa memahami berapa target yang tercapai setiap bulannya.
Namun, ketiadaan data pedagang pada dinas setempat, berpotensi menjadi salah satu faktor terjadinya los pendapatan retribusi pasar, apalagi sistem pengelolaannya masih menggunakan manual.
“Persoalan data pedagang ini telah ada sejak lama, namun hingga kini masih belum teratasi. Seharusnya hal ini diperbaiki sejak awal,” kata Akademisi Universitas Khairun Ternate, Nurdin I. Muhammad begitu diwawancarai melalui Via Telpon, Minggu 17 Mei 2025.
Meskipun Nurdin, setuju bahwa evaluasi kinerja OPD tersebut perlu dilakukan. Namun, perlu ada Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mewajibkan pendataan dan pengesahan legalitas pelaku usaha.
Perwali tersebut, bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dalam berusaha. Dengan pendataan yang baik, Pemkot Ternate dapat memantau dan mengawasi aktivitas usaha di daerahnya.
“Adanya legalitas yang tepat, pemerintah kota dapat meningkatkan pemasukan dari retribusi,” ujarnya.
Menurut, Nurdin bahwa selama ini, belum ada inovasi dari Disperindag, yang berdampak signifikan terhadap pencapaian target dalam mendongkrak PAD.
“Memang digitalisasi merupakan salah satu langkah, namun perlu ada variabel atau inovasi lain agar bisa berkontribusi pada PAD,” ujarnya.
Meski, Pemerintahan Tauhid-Nasri yang baru berjalan. Namun, harus segera mencari figur yang siap bekerja lebih keras yang berhubungan langsung dengan PAD.
Setidaknya figur ini memiliki pakta integritas untuk mewujudkan visi dan misi Wali Kota serta Wakil Wali Kota Ternate, sehingga apa yang menjadi harapan terkait PAD bisa tercapai, mengingat setiap tahun realisasi PAD masih di bawah target yang ditetapkan.
“Jadi perlu menempatkan orang yang memiliki kualifikasi dan kemampuan inovasi agar bisa bekerja dengan serius. Jika tidak, setiap tahunnya target tersebut tidak akan tercapai,” pungkasnya.







