Ternate Hari ini
Beranda Ternate Kemendes PDT Jadikan Lorong Eco Green Ternate Tempat Pelatihan Perubahan Iklim

Kemendes PDT Jadikan Lorong Eco Green Ternate Tempat Pelatihan Perubahan Iklim

Peserta Rombongan Pelatihan Eco Green

Ternatehariini – Gang Hijau Ramah Lingkungan atau Lorong Eco Green di di RT 14 RW 05 Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, dipilih sebagai lokasi untuk pelatihan para pendamping Desa.

Putri Iswardani, Penelaah Teknis Kebijakan, Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDT, menyatakan, Lorong Eco Green yang dipilih sebagai salah satu lokasi, karena sesuai dengan topik yang dipelajari adalah bagaimana menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.

“Dua lokasi ini menjadi pusat pelatihan karena mendapat dukungan dari pemerintah kota, yang memiliki pengalaman dalam mengelola sampah plastik, dan sangat aktif dalam kegiatan tersebut,” kata Putri, Selasa 3 Juni 2025.

Putri menjelaskan, tentang pentingnya pemahaman, kemandirian pangan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan, pemerintah pusat melalui Kemendes, sedang memperhatikan isu perubahan iklim dan MBG.

Tujuannya adalah untuk menghubungkan potensi ketahanan pangan yang ada di desa, agar setelah pelatihan ini, peserta dapat membuat rencana lanjutan terkait potensi di lingkungan mereka.

“Kegiatan ini bertujuan agar 26 Desa dari Tidore Kepulauan, yang saat ini melakukan pelatihan, dapat mempelajari bagaimana menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim, pada kelurahan yang dipilih,” ucapnya.

Selain mempelajari dua isu tersebut, peserta juga belajar cara menggunakan platform media sosial, untuk mempromosikan potensi masing-masing lingkungan yang ada di desa. Contohnya, belajar membuat kompos.

Sementara, Penggagas Eco Green, Chairul Saleh menambahkan bahwa Eco Green merupakan bagian penting dari proses belajar dan pelatihan bagi para pendamping desa. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana masyarakat ikut serta dalam pengelolaan eco green.

Dikatakan, sejak awal, selain mengembangkan tanaman hortikultura, juga dilakukan pengembangan pemberdayaan pengelolaan sampah, mulai dari pembuatan kompos hingga budidaya maggot, serta pengelolaan ikan nila dan ayam kampung.

“Kegiatan eco green dikembangkan oleh lembaga keuangan mikro kecil. Kami berharap eco green dapat membantu perekonomian warga di gang eco green,” ujar Chairul.

Ia berharap, apa yang dipelajari di gang eco green dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat diterapkan di desa dengan menyesuaikan kondisi yang ada. “Kami juga berharap gang eco green ini tidak hanya ada di Kelurahan Maliaro, tetapi juga di kelurahan lainnya,” tandasnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan