BI Maluku Utara Ungkap Sejumlah Kendala Distribusi Rupiah di Daerah 3T
Ternatehariini- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Dwi Putra Indrawan, ungkap sejumlah faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan distribusi rupiah di daerah pulau terpencil.
Di Maluku Utara, daerah yang tergolong Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T), yaitu, Pulau Sanana, Taliabu, Obi, Bacan, dan Batang Dua.
Dwi menjelaskan bahwa, beberapa tantangan dalam pendistribusian rupiah meliputi geografi Indonesia yang terdiri dari lebih dari 14. 000 pulau, serta minimnya infrastruktur yang mempersulit pengiriman uang di tengah faktor transportasi yang terbatas, cuaca buruk, dan konektivitas antar wilayah.
“Selain faktor geografis, variasi tingkat pendidikan masyarakat juga berperan dalam cara mereka menangani uang,” jelas Dwi.
Dwi menyebutkan, banyak uang yang rusak ditemukan akibat perilaku melipat, menstaples, atau membasahi uang. Situasi ini menegaskan pentingnya edukasi masyarakat tentang cara merawat rupiah.
Meski begitu, Dwi menambahkan, salah satu wujud komitmen Bank Indonesia, untuk memperluas layanan kas dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai rupiah, melalui kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Upaya ini merupakan bagian dari usaha bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, dari kota hingga ke daerah terpencil,” tandasnya.







