Harita Nickel Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Halsel
Ternatehariini – Curah hujan yang sangat tinggi yang melanda Provinsi Maluku Utara dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah kota seperti Ternate, Tidore, dan Labuha. Banjir juga mencapai Desa Kawasi di Pulau Obi meskipun dalam waktu singkat.
Menanggapi situasi ini, Harita Nickel menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang berada di dekat area kerjanya.
Sekitar 8. 000 paket sembako segera disalurkan kepada warga yang terdampak sebagai bentuk bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar di tengah kondisi darurat ini.
Selain menyediakan bantuan pangan, Harita Nickel mendirikan tempat pelayanan kesehatan di Polindes Kawasi yang dikelola oleh tim medis dari Klinik Harita Nickel. Tempat layanan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga, termasuk memberikan obat-obatan dan suplemen guna menjaga kesehatan mereka di tengah cuaca yang tidak bersahabat.
“Bantuan ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk selalu ada bagi masyarakat, terutama di keadaan sulit seperti sekarang. Kami ingin memastikan bahwa warga yang terdampak mendapat dukungan yang mereka perlukan untuk menghadapi masa darurat ini,” kata Ifan Farianda, Manajer Pengembangan Komunitas Harita Nickel.
Selain bantuan pangan dan pelayanan kesehatan, Harita Nickel juga memastikan pasokan air bersih untuk warga yang terdampak. Pendistribusian air bersih dilakukan setiap hari ke beberapa lokasi di Desa Kawasi agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi meski sumber air terganggu akibat banjir.
Di luar Kawasi, Harita Nickel juga akan mendistribusikan 300 paket sembako kepada warga yang terkena banjir di sekitar Kota Labuha, di mana dua kecamatan yaitu Kecamatan Bacan dan Bacan Selatan telah dinyatakan dalam keadaan tanggap darurat oleh Pemkab Halmahera Selatan.
Bantuan tersebut diserahkan melalui posko tanggap darurat BPBD Halsel pada Selasa, 24 Juni 2025, dan diterima langsung oleh Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, serta Kepala BPBD Halmahera Selatan, Aswin Adam.
Sebelumnya, Harita Nickel juga sudah mendistribusikan 255 paket sembako ke dua desa di sekitar area operasionalnya di Kecamatan Obi Selatan, yaitu Soligi dan Wayaloar. Setiap paket berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan satu dus mie instan.
Ifan menekankan, dukungan ini bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat hubungan dengan komunitas lokal.
“Menurut Harita Nickel, kepedulian terhadap masyarakat bukan hanya sekadar respons di saat krisis, tetapi juga merupakan komitmen jangka panjang untuk tumbuh bersama. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan perusahaan dapat berkontribusi dalam menciptakan ketahanan, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Ifan.
Nurdia, seorang pendatang yang tinggal di Desa Kawasi, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran perusahaan yang memberikan bantuan kepada masyarakat yang terimbas.
“Di saat kami kesulitan, bantuan dari Harita Nickel tiba. Tidak hanya makanan, tapi juga air bersih dan tenaga medis. Terima kasih atas kepedulian kalian, tidak meninggalkan kami dalam masa sulit ini,” ujarnya.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) yang dikenal sebagai Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemrosesan nikel yang terintegrasi secara berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Selain memiliki IUP Pertambangan, perusahaan ini sejak tahun 2017 juga telah memiliki pabrik peleburan nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak tahun 2021 memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel limonit dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di lokasi yang sama. Kedua fasilitas ini hadir untuk mendukung program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Harita Nickel menjadi penggagas di Indonesia untuk proses pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) menggunakan teknologi HPAL. Metode ini dapat mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi yang disebut Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Dengan teknologi serupa, MHP sebagai produk antara telah berhasil diubah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat (NiSo4) yang menjadi bahan utama dalam pembuatan katoda untuk sumber energi baru, yakni baterai mobil listrik.







