Ternate Hari ini
Beranda Publik PSSI Maluku Utara Kritik Sistem Turnamen Piala Bupati Halmahera Selatan

PSSI Maluku Utara Kritik Sistem Turnamen Piala Bupati Halmahera Selatan

Wakil Ketua Umum PSSI Maluku Utara, Hasyim Abdulkarim

Ternatehariini – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku Utara, menyoroti sistem pertandingan dalam turnamen Piala Bupati di Kabupaten Halmahera Selatan yang dianggap tidak efektif, tidak efisien, dan tidak mendukung peningkatan kualitas olahraga sepak bola di daerah tersebut.

Wakil Ketua Umum PSSI Maluku Utara, Hasyim Abdulkarim, mengungkapkan bahwa turnamen yang pernah diselenggarakan di masa kepemimpinan mendiang Bupati Usman Sidik tidak didasarkan pada prinsip perencanaan yang matang. Ia menilai, sistem yang ada justru menghambat pembinaan prestasi olahraga.

“Kompetisi dimulai dari tingkat desa di setiap kecamatan, dan pemenangnya mewakili kecamatan untuk berkompetisi antar tim kecamatan. Proses ini terlalu panjang dan tidak efektif dari segi waktu,” ujar Hasyim, Senin 13 Oktober 2025.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa model pertandingan tersebut juga tidak efisien karena menguras banyak biaya. Sepak bola, sebagai olahraga dengan jumlah atlet dan penonton terbanyak, membutuhkan pengelolaan anggaran yang tepat agar tidak menjadi beban bagi desa dan panitia penyelenggara.

“Selain itu, sistem yang ada tidak berkualitas karena tim yang menjadi juara di tingkat desa dan kemudian mewakili kecamatan, belum tentu merupakan kumpulan atlet terbaik,” tambahnya.

Menurut Hasyim, pembangunan olahraga tidak hanya tentang aktivitas fisik, tetapi bagian integral dari proses membangun bangsa. Ia menekankan pentingnya empat faktor utama dalam memajukan dunia olahraga, yaitu perencanaan jangka panjang, strategi yang tepat, pembinaan prestasi berkelanjutan, dan dukungan politik dari pemerintah.

Sebagai solusi, PSSI Maluku Utara merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah Halmahera Selatan, untuk melakukan evaluasi sistem turnamen. Salah satu usulan perbaikan adalah menggelar pertandingan di tingkat kecamatan dengan memperebutkan Piala Camat, yang diikuti oleh tim-tim desa.

“Dari situ, bisa dilakukan seleksi untuk membentuk tim kecamatan yang berisi pemain terbaik dari desa-desa. Tim kecamatan inilah yang nantinya bertanding di tingkat kabupaten untuk memperebutkan Piala Bupati,” jelas Hasyim.

Ia berharap, perubahan sistem ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan kompetisi yang lebih sehat, profesional, dan berkualitas di Halmahera Selatan serta memperkuat pembinaan atlet muda berbakat di tingkat daerah.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan