Sekda Ternate Luncurkan Karya Musik Tradisi Ata deng Kofia
Ternatehariini — Kekhawatiran hilangnya musik tradisional Arababu di Ternate menjadi dorongan bagi musisi lokal Hasan Ali, atau lebih dikenal sebagai Ata deng Kofia, untuk menciptakan karya berjudul “Arababu Madadi”.
Karya ini sekarang telah direkam dalam bentuk video dokumenter, yang secara resmi diluncurkan oleh Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, di Titik Kumpul Kafe, Benteng Oranje, pada malam Sabtu 8 November 2025.
Rizal menyatakan bahwa karya ini bukan sekadar musik, melainkan juga merupakan langkah konkret untuk melestarikan budaya lokal, di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
“Konsep ini menarik karena menunjukkan bagaimana pelestarian seni dapat dilakukan. Ini harus diberikan penghargaan,” ujar Rizal.
Dia juga berpendapat bahwa, kerjasama antara seniman lokal dengan Balai Pelestarian Budaya Wilayah XXI Maluku Utara, merupakan contoh yang baik dari sinergi dalam melestarikan warisan budaya setempat.
“Semangat seperti ini harus terus dipelihara agar musik tradisional tidak menghilang seiring perubahan zaman,” tambahnya.
Menurutnya, penampilan Ata deng Kofia bersama sejumlah kelompok musik tradisional akan menjadi bagian dari Hajat 775 Tahun Kota Ternate pada 2026 mendatang.
Hasan Ali menjelaskan, penciptaan Arababu Madadi diawali dari kepeduliannya terhadap semakin berkurangnya para maestro musik tradisional di Maluku Utara.
“Saya khawatir kalau musik tradisi kita akan punah. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk mendokumetasikannya dengan melibatkan para tetua dan pengrajin alat musik,” ujarnya.
Dia juga menyebut dua maestro, Om Udin dan Om Sadan, yang masih aktif membimbing generasi muda dalam cara tradisional membuat alat musik arababu.
Peluncuran video dokumenter itu juga dirayakan dengan penampilan beberapa kelompok musik lainya, seperti Sanggar Timur Jauh, Madifo, dan Yangere, yang mempersembahkan kolaborasi musik etnik khas Ternate.







