Ternate Hari ini
Beranda Pelayanan Publik Jalan Hotmix di Dufa-Dufa Ternate Utara Rusak Setelah Seminggu, Warga Soroti Kualitas Pekerjaan

Jalan Hotmix di Dufa-Dufa Ternate Utara Rusak Setelah Seminggu, Warga Soroti Kualitas Pekerjaan

Ternatehariini – Pekerjaan jalan hotmix di RT 02/RW 01, Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, dikeluhkan warga. Pasalnya, jalan yang baru selesai dikerjakan sekitar seminggu lalu kini sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.

Kondisi jalan yang amblas itu mulai terlihat setelah hujan deras mengguyur Kota Ternate beberapa hari terakhir. Warga menilai kualitas pekerjaan proyek tersebut tidak sesuai standar, dan minta pemerintah turun tangan melakukan evaluasi.

Berdasarkan data dari laman LPSE Kota Ternate, proyek dengan kode RUP 56081243 itu dikerjakan oleh CV. Rizky Alam Raya dalam paket pekerjaan “Pemeliharaan Berkala Jalan Dalam Kota Ternate 1.”

Nilai kontrak pekerjaan tersebut, mencapai Rp 992.060.637,24 dengan empat ruas jalan diantaranya, Kalumata–Gambesi, Tabona, Lapangan Tembak Tubo, serta jalur evakuasi Bukit Bintang di Kelurahan Dufa-Dufa.

Proyek ini dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2025 yang dikelola oleh Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Ternate.

Salah satu warga, Rusdianto, mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan yang dinilainya asal-asalan.

“Dorang kerja baru enam hari, malam-malam lagi, penerangan seadanya. Akhirnya hasilnya asal-asalan. Baru seminggu sudah rusak,” kesalnya, Rabu 12 November 2025.

Ia menambahkan, kerusakan disebabkan karena para pekerja tidak membongkar lapisan beton lama di bawah aspal.

“Dari 200 meter panjang jalan, 100 meternya masih ada beton lama yang rusak. Itu tidak dibuka, jadi aspalnya tidak menempel dan cepat amblas,” ungkapnya.

Rusdianto menyebut, warga bahkan sempat mengingatkan agar beton dibuka terlebih dahulu.

“Waktu pertemuan dengan Sekda, Pak Rizal Marsaoly juga bilang hal yang sama. Tapi pas pekerjaan dimulai, tidak dilakukan,” tambahnya.

Senada, warga lainnya Marwan juga mempertanyakan kualitas material yang digunakan dalam proyek tersebut.

“Kalau baru seminggu sudah rusak, berarti kualitas hotmix-nya diragukan. Bisa jadi materialnya tidak sesuai standar,” ujarnya.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak Dinas PUPR.

“Malam itu ada orang PU ikut awasi, tapi hasil akhirnya begini. Jadi sebenarnya apa yang diawasi,”

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Ternate, Harun, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kerusakan terjadi akibat kebocoran pipa bawah tanah, bukan karena kualitas pekerjaan.

“Sudah saya konsultasikan dengan direksi dan PPTK. Itu karena pipa bocor sehingga tanah jadi kurang padat. Penyedia sudah siap untuk perbaikan dan akan segera ditindaklanjuti,” kata Harun.

Namun, pantauan Ternatehariini.com di lokasi menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran pipa seperti yang disebutkan pihak PUPR.

Warga berharap Pemerintah Kota Ternate dapat memperketat pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur agar kualitas pekerjaan tidak mengecewakan.

“Kami cuma ingin proyek dikerjakan dengan benar. Jangan sampai uang rakyat habis untuk pekerjaan yang cepat rusak,” ujar Rusdianto.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan