Peringati Hari Ibu ke-97, Ketua GOW Halsel Ajak Perempuan Perkuat Solidaritas
Ternatehariini – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Halmahera Selatan, Mardiana Helmi, mengajak perempuan untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial pada Peringatan Hari Ibu ke-97 yang dirangkaikan dengan Deklarasi Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Kegiatan tersebut berlangsung di UMKM Mileniel, Senin, 17 November 2025.
“Hari Ibu adalah saat kita merenungkan betapa besar jasa seorang ibu dalam membentuk peradaban,” ujar Mardiana.
Ia menegaskan bahwa, peringatan Hari Ibu tidak hanya mengenang kasih sayang seorang ibu, tetapi juga menghormati perjuangan perempuan Indonesia dalam meraih kesetaraan dan menjalankan peran strategis dalam pembangunan.
“Peringatan ini adalah ruang untuk menguatkan martabat dan kiprah perempuan di semua lini,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Mardiana juga mengapresiasi kegiatan lomba membatik yang menjadi bagian dari rangkaian acara. Menurutnya, seni membatik merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan diwariskan.
“Melalui lomba membatik ini, saya berharap perempuan Halsel semakin terampil melestarikan warisan budaya bangsa,” katanya.
Terkait momentum deklarasi 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Mardiana menyebutnya sebagai panggilan bagi seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dalam upaya pencegahan kekerasan.
“Kekerasan bukan budaya kita. Halmahera Selatan harus menjadi wilayah aman bagi perempuan dan anak,” tegasnya.
Ia menyoroti peran strategis GOW sebagai wadah berbagai organisasi perempuan, terutama dalam edukasi, sosialisasi, advokasi, serta membangun jejaring perlindungan.
“Kami berkomitmen menggerakkan semua anggota organisasi wanita untuk menjadi pelopor lingkungan aman,” ungkapnya.
Mardiana kemudian memaparkan empat poin komitmen GOW, yakni Mendorong peningkatan pemahaman masyarakat, Memperkuat koordinasi lintas lembaga, Memberikan dukungan moral kepada korban, Memastikan seluruh organisasi perempuan berperan aktif.
“Setiap langkah kecil akan berarti besar jika dilakukan bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan, agar masyarakat tidak membiarkan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan. Mardiana mengajak semua pihak menjadikan Hari Ibu, sebagai momentum memperkuat komitmen untuk menolak segala bentuk kekerasan.
“Perempuan adalah tiang keluarga, dan anak masa depan bangsa. Keduanya harus dilindungi. Mari kita satukan suara bahwa Indonesia menolak segala bentuk kekerasan,” pungkasnya.







