HUT Transmigrasi Wasile ke-43, Sekda Haltim Dorong Ketahanan Pangan Lewat Temu Tani
Ternatehariini – Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Timur, Ricky Chairul Ricfhat, menghadiri acara Temu Tani dan Seminar Pertanian dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Transmigrasi Wasile ke-43, yang digelar di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wasile Timur, Sabtu 29 November 2025.
Dalam acara tersebut, Sekda Ricky membuka kegiatan Temu Tani dan Seminar, sekaligus ditunjuk sebagai narasumber perwakilan Pemerintah Daerah. Ia hadir bersanding dengan narasumber lain, yakni Prof. Dr. Ir. Ramli Hadun, S.P., M.Sc., IPU, dan Ir. Aqshan Shadikin Nurdin, S.P., M.Sc., IPM, ASEAN Eng., akademisi dari Universitas Khairun Ternate.
Dalam sambutannya, Ricky menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan Temu Tani dan Seminar Pertanian. Ia menyinggung data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor pertambangan berada di urutan pertama, diikuti sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
“Kalau kita baca data, itu berarti kekuatan pertanian di Haltim masih cukup kuat. Dan HUT Transmigrasi Wasile ke-43, kenapa ada kegiatan temu tani dan seminar? Karena saya anggap kegiatan ini adalah inti dari peringatan HUT Transmigrasi,” ujar Ricky.
Ia menjelaskan, kegiatan Temu Tani dan Seminar Pertanian ini dilakukan untuk menyelaraskan beberapa hal yang belum tersampaikan, terutama terkait konsep Pemerintah Pusat tentang ketahanan pangan, yang melahirkan kebijakan-kebijakan strategis.
“Pertama, Bulog mendirikan fasilitas gudang dan semua pusat penelitian untuk tanaman pangan ada di Kabupaten Haltim. Haltim termasuk lumbung pangan Provinsi Maluku Utara,” jelasnya.
Sekda Ricky juga menambahkan, Pemerintah Daerah bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Haltim.
“Namun jika dicermati, ternyata masih kurang. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua,” katanya.
Selain kerja sama terkait kebutuhan beras ASN, Pemda dan BUMD juga merencanakan kerja sama dengan kawasan industri di Buli dan Kabupaten Halmahera Tengah melalui IWIP, terkait penyediaan logistik bahan pangan.
“Tapi kita harus memeriksa dulu, apakah beras hasil produksi kita cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan apakah harganya kompetitif. Makanya saya berharap Kepala Dinas Pertanian yang Plt bisa terus berkolaborasi dengan Gapoktan dan Poktan kita,” pungkasnya.







