Kusta Masih Jadi Ancaman Kesehatan di Ternate, Kasus pada Anak Perlu Perhatian Serius
Ternatehariini – Penyakit kusta masih menjadi tantangan serius bagi dunia kesehatan di Kota Ternate. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Ternate, jumlah kasus kusta pada tahun 2024 tercatat sebanyak 95 kasus.
Sementara itu, pada semester pertama tahun 2025 (Januari–Juni), telah ditemukan 57 kasus baru, menunjukkan bahwa angka kejadian kusta masih cukup tinggi. Namun yang lebih mengkhawatirkan, kasus kusta juga ditemukan pada kelompok usia anak.
Sepanjang tahun 2024, tercatat 14 anak terdiagnosis kusta. Sedangkan dalam periode Januari hingga Juni 2025, terdapat 5 kasus kusta pada anak. Temuan ini menjadi alarm penting bahwa penularan kusta masih aktif di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan anak-anak yang seharusnya menjadi kelompok terlindungi.
Langkah-Langkah Penanggulangan Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan, Fathiyah Suma, mengatakan untuk menurunkan angka kejadian dan mencapai eliminasi kusta di Kota Ternate, Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai program strategis.
Berikut beberapa upaya yang tengah dilakukan, Pemberian Obat Pencegahan Kusta (Kemoprofilaksis Kusta) kepada kontak erat penderita, guna mencegah penularan lebih lanjut.
Penanggulangan Kusta Perkotaan (Urban Leprosy) dengan melibatkan dokter praktek mandiri dalam proses deteksi dan pelaporan kasus, sehingga penemuan kasus bisa lebih cepat dan efektif. Program Bina Desa Sahabat Kusta, yang bertujuan menurunkan stigma terhadap penderita kusta di lingkungan masyarakat. Pelaksanaan On the Job Training (OJT) Center di Puskesmas Kalumata untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam penanganan kasus kusta.
Kegiatan Intensifikasi Penemuan Kasus (ICF) yang menyasar masyarakat umum, untuk mempercepat identifikasi penderita sejak dini. Pemeriksaan Kontak Penderita, dilakukan secara rutin sebagai bagian dari strategi pemutusan rantai penularan. School Survey atau pemeriksaan pada anak-anak sekolah, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kasus kusta di kalangan pelajar.
Fathiyah menegaskan bahwa penanganan kusta memerlukan dukungan lintas sektor, termasuk peran aktif masyarakat. “Kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak memberikan stigma kepada penderita kusta. Kusta bisa disembuhkan dan penularannya dapat dicegah jika ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan pendekatan holistik–mulai dari intervensi medis, keterlibatan dokter praktek mandiri, hingga edukasi dan pemberdayaan masyarakat Ternate menargetkan eliminasi kusta dalam beberapa tahun ke depan.







