Ternate Hari ini
Beranda Pelayanan Publik Limbah Dua Perusahan Tambang di Halmahera Timur Diduga Cemari Sawah Warga

Limbah Dua Perusahan Tambang di Halmahera Timur Diduga Cemari Sawah Warga

Lahan Warga Diduga Terdampak Aktivitas Tambang

Ternatehariini —  Dugaan pencemaran limbah perusahaan ke lahan pertanian warga di Desa Bumi Restu dan Desa Batu Raja, Kecamatan Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur, mendorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak perusahaan terkait, Rabu 29 Oktober 2025.

RDP yang dipimpin langsung Wakil Ketua II DPRD Haltim, Abdul Latif Mole, dihadiri perwakilan dari PT. Jaya Abadi Semesta (PT. JAS) dan PT. ARA, serta sejumlah instansi teknis seperti Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Turut hadir camat Wasile, kepala desa, aparat TNI-Polri, serta perwakilan masyarakat.

Latif Mole menjelaskan, pertemuan tersebut dilakukan menyusul tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan sedimen atau limbah dari aktivitas perusahaan masuk ke sawah milik warga. Akibatnya, sekitar 30 hektare lahan pertanian terdampak, masing-masing 15 hektare di Desa Batu Raja dan 15 hektare di bagian barat Sungai Opiyang.

“Kami khawatir ada logam berat yang terbawa ke lahan pertanian warga sehingga memengaruhi hasil panen,” ujar Latif saat diwawancarai usai RDP.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, meski sebelumnya pihak perusahaan pernah melakukan ganti rugi, peristiwa serupa terus berulang. DPRD meminta kedua perusahaan bertanggung jawab penuh dan segera melakukan langkah pencegahan di area operasional mereka.

“Masalah utama ada di hulu. Harus dibuat cekdam besar agar sedimen tidak mengalir ke sungai dan lahan warga, terutama di Sungai Mou-Mou yang sangat rawan,” tambahnya.

Selain itu, DPRD juga menyoroti kondisi bendungan BBU yang turut terdampak material sedimen. Pihak PT. JAS dan PT. ARA disebut telah bersedia mengangkut material tersebut sebagai bagian dari upaya penanganan.

Latif menegaskan, DPRD Haltim akan terus mengawal kasus ini hingga ada solusi konkret agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sesuai moto DPRD Haltim, kami bergerak cepat merespons keluhan masyarakat. Hari ini kami sudah turun, investigasi, dan langsung menggelar RDP untuk mencari solusi,” pungkasnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan