30 Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Kusta dan Frambusia
Ternatehariini – Dinas Kesehatan Kota Ternate menggelar Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Kusta dan Frambusia bagi pengelola program kusta dan frambusia tingkat puskesmas, Senin 15 Desember 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Grand Majang, Kota Ternate.
Peserta pelatihan kusta sebanyak 30 orang dari pengelola program profesi perawat dan pendamping dari nakes profesi bidan, epidiomologi dan analis kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola program pencegahan dan pengendalian Kusta dan Frambusia secara optimal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Suma, mengatakan bahwa peningkatan kualitas program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia memerlukan penguatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya bagi pengelola program di setiap tingkatan.
“Dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola program kusta dan frambusia, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga rumah sakit, dalam tata laksana program maupun tata laksana pasien,” ujar Fathiyah.
Ia menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta dan Permenkes RI Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Frambusia. Dalam regulasi tersebut ditegaskan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan guna meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pengelola program di wilayah kerja masing-masing.
Fathiyah juga menyebutkan, sebagian besar kasus kusta dan frambusia berada di wilayah kabupaten/kota dengan kondisi geografis yang luas dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari satu penanggung jawab program kusta dan frambusia di setiap daerah.
Selain itu, Provinsi Maluku Utara masih termasuk daerah dengan tingkat endemisitas tinggi. Berdasarkan data tahun 2021, Maluku Utara menempati peringkat kedua tertinggi secara nasional dengan angka prevalensi 4,5 per 10.000 penduduk dan Case Detection Rate (CDR) sebesar 41,54 per 100.000 penduduk.
“Melihat kondisi tersebut, penguatan sumber daya manusia, khususnya dokter di tingkat puskesmas, menjadi sangat penting,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, Fathiyah berharap para peserta mampu mengelola program serta menangani kasus kusta dan frambusia secara lebih efektif di wilayah kerja masing-masing.
“Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan kualitas layanan dan berkontribusi dalam menurunkan angka kasus kusta dan frambusia di Kota Ternate,” tutupnya.







