Tradisi Tumbilatohe Sejak Masa Pemerintahan Sultan Amai Kembali Digelar
HALSEL- Tradisi kuno masyarakat Gorontalo yang telah ada sejak tahun 1552 pada masa pemerintahan Sultan Amai, kini kembali digelar di Kabupaten Halmahera Selatan.
Tradisi ini memiliki makna yang mendalam, sebagai simbol penerangan di malam-malam terakhir bulan Ramadan di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Acara ini juga, dihadiri oleh Bupati Bassam Kasuba beserta Ibu Rifa’at, Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin beserta Ibu Mardiyana Bopeng, Ketua GOW, Ketua PKK, Kapolres, Sultan Bacan, Kepala Desa Tomori, dan masyarakat umum. https://ternatehariini.com
Ketua Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) Halmahera Selatan, Marwan Pakaya, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Tumbilatohe Jilid 2 tahun ini mendapat dukungan penuh, dari Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan.
Ia pun mengapresiasi perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba dan istrinya, Ny. Rifa’at Ala Sa’adah Bassam. https://ternatehariini.com
“Tradisi Tumbilatohe Jilid 2 ini akan semakin meriah dan menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi di kalangan masyarakat Gorontalo, terutama di perantauan,” ucapnya pada 27 Maret 2025.
Bupati Halmahera Selatan Bassam. mengapresiasi penyelenggaraan Tumbilatohe Jilid II sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali tradisi sambil memperkuat syiar Islam.
“Tradisi Tumbilatohe bukan sekedar perayaan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menghidupkan syiar Islam di malam-malam penuh berkah Ramadan,” tutupnya.







