Aliansi Petani Rumput Laut Ancam Boikot Jetty PT JAS
Ternatehariini – Aliansi petani budidaya rumput laut menggelar aksi unjuk rasa di area Jetty perusahaan tambang PT Jaya Abdi Semesta (PT JAS) di Desa Nanas, Kecamatan Wasile Selatan, Sabtu, 22 November 2025.
Aliansi petani asal Desa Fayaul dan Bukutio menuntut pihak manajemen PT JAS bertanggung jawab atas kerusakan rumput laut yang berdampak pada perekonomian masyarakat pembudidaya.
Koordinator Lapangan, Julfian Wahab, menjelaskan bahwa budidaya rumput laut merupakan sumber kehidupan utama masyarakat Desa Fayaul. Dari laut yang tenang itulah kebutuhan keluarga, biaya pendidikan, dan ekonomi desa bergantung. Namun, sejak beberapa tahun terakhir (2024–2025), kondisi tersebut berubah drastis.
“Produksi rumput laut menurun, rusak, air laut keruh, dan hasil panen tidak lagi layak dijual. Dugaan kuat mengarah pada aktivitas bongkar muat di Jetty PT JAS yang menyebabkan kualitas air laut di sekitar Desa Fayaul memburuk,” ujar Julfian.
Ia menambahkan, pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan kunjungan ke Desa Fayaul dan menemukan kejanggalan serius. Rumput laut rusak, air laut mengeluarkan aroma tidak biasa, serta muncul bintik-bintik hitam pada tanaman. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa kerusakan ini bukan peristiwa alamiah.
“Hari ini kami mendatangi Jetty PT JAS bukan dengan amarah, tetapi dengan suara yang layak didengar. Kami tidak menuntut sesuatu yang berlebihan, kami hanya menuntut keadilan bagi petani rumput laut,” tegasnya.
Aliansi menuntut PT JAS untuk menindaklanjuti dua poin utama, yakni pembayaran kompensasi atas kerugian petani rumput laut Desa Fayaul serta penetapan Desa Fayaul sebagai desa binaan dalam program PPM PT JAS.
“Jika manajemen tidak bersedia bertatap muka dengan aliansi petani rumput laut, kami akan memboikot aktivitas Jetty PT JAS,” pungkasnya.
Aksi aliansi petani rumput laut di Jetty PT JAS mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Hingga pukul 09.00 WIT, massa aksi masih bertahan menunggu pihak manajemen perusahaan untuk berdialog dan mendengarkan tuntutan mereka.







